Semarang, 19 Juni 2025 — Kampus bukan hanya tempat menuntut ilmu, tapi juga medan aksi nyata perubahan. Hal inilah yang diwujudkan oleh Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) 120 Universitas Diponegoro yang mengusung semangat “Jajanan Aman & Sehat” untuk lingkungan kampus UNDIP dan sekitarnya. Mengangkat tema “Peningkatan Keamanan Pangan Jajanan di Sekitar Kampus Universitas Diponegoro melalui Edukasi, Pendampingan, dan Strategi Pemasaran Digital,” program ini menyasar para pedagang kecil di kawasan Kelurahan Tembalang. Tujuannya? Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keamanan pangan bagi konsumen—khususnya mahasiswa yang kerap menjadi pelanggan utama.

Tim KKN-T 120 yang berada di bawah bimbingan para dosen dan ahli gizi UNDIP seperti Dr. Ninik Rustanti, STP, M.Si, Gemala Anjani, SP, M.Si, Ph.D, Fillah Fithra Dieny, S.Gz, M.Si, Angga Rizqiawan, S.Gz, M.Si, Syafira Noor Pratiwi, S.Gz, M.Gz, Dietisien, dan Melda Oktaviana, S.Gz, M.Gz, tidak hanya memberikan penyuluhan satu arah. Mereka hadir secara aktif mendampingi pedagang, mengedukasi tentang bahaya penggunaan zat berbahaya seperti boraks, formalin, rhodamin B, dan metanil yellow, serta pentingnya pemilihan Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang aman. Lebih dari sekadar teori, edukasi ini dibalut dalam bentuk leaflet, poster menarik, penyuluhan langsung, dan dialog interaktif. Pendekatan personal, berulang, dan ramah membuat para pedagang merasa didampingi—bukan dihakimi. Bahkan pedagang yang berpindah-pindah pun tetap dijangkau.

Langkah konkret lainnya adalah pengambilan sampel jajanan yang beredar di sekitar RW 3 Kelurahan Tembalang. Sampel tersebut diuji di Laboratorium Kimia Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran UNDIP, untuk mendeteksi keberadaan zat berbahaya. Hasil uji laboratorium ini menjadi dasar pemberian stiker “Pangan Aman – Diuji Oleh Tim KKN-T 120 UNDIP 2025” kepada pedagang yang memenuhi standar—sebagai bentuk apresiasi dan jaminan bagi konsumen. Tim juga aktif melakukan monitoring dan umpan balik berkala, memastikan materi yang diberikan diterapkan secara nyata dalam proses pengolahan, penyimpanan, hingga penyajian makanan. Tak hanya berhenti di lapangan, gerakan ini turut diperkuat dengan strategi digital, seperti kampanye melalui media sosial agar pesan keamanan pangan menjangkau lebih banyak pihak dan menciptakan efek berantai kesadaran.

Melalui program ini, UNDIP kembali menunjukkan peran nyatanya sebagai kampus yang bukan hanya mencetak lulusan, tapi juga agen perubahan yang peduli pada kesehatan masyarakat dan kualitas hidup. Harapannya, semangat menjaga keamanan pangan ini akan terus hidup dan menyebar luas, menciptakan lingkungan kampus yang lebih sehat, aman, dan ramah bagi semua.