Semarang, 5 Juni 2025 – Keamanan pangan menjadi perhatian utama mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yang tergabung dalam Tim KKN 120 Kelompok 3. Bertempat di RW 3, Kelurahan Tembalang, Kota Semarang, para mahasiswa ini turun langsung memberikan edukasi dan pendampingan kepada para pedagang makanan demi menciptakan jajanan yang lebih aman dan sehat di sekitar kampus.

Kegiatan ini merupakan bagian dari KKN Tematik UNDIP bertema “Peningkatan Keamanan Pangan Jajanan Sekitar Kampus Undip Melalui Edukasi, Pendampingan, dan Kampanye melalui Media Digital.” Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran pedagang tentang pentingnya keamanan pangan sekaligus mendorong perbaikan praktik higienitas dalam pengolahan makanan.

Langkah awal program dimulai dengan pengujian laboratorium terhadap sampel jajanan. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar produk bebas dari zat berbahaya seperti metanil yellow dan siklamat. Namun, masih ditemukan penggunaan formalin pada beberapa jajanan. Temuan inilah yang mendorong tim mahasiswa untuk melakukan edukasi lanjutan secara menyeluruh.

Melibatkan mahasiswa lintas disiplin ilmu, Tim KKN memberikan edukasi seputar praktik higienitas, batas aman konsumsi gula-garam-lemak (GGL), serta pemakaian Bahan Tambahan Pangan (BTP). Edukasi ini dirancang agar mudah dipahami dan langsung bisa diterapkan oleh para pedagang.

“Wah, saya senang ini kalau dapat edukasi tentang pangan begini. Saya jadi bisa praktekkan langsung di makanan dagangan saya,” ungkap Ibu Umi, salah satu pedagang RW 3, antusias.

Tak berhenti pada edukasi, tim KKN juga menggelar kampanye digital lewat Instagram di akun @panganamantembalang, berisi infografis menarik seputar keamanan pangan. Uniknya, para pedagang yang telah mengikuti edukasi dan berkomitmen menjalankan praktik higienis mendapat apresiasi berupa stiker “Pangan Aman” yang ditempel di gerobak mereka, sekaligus dipromosikan secara digital.

Program KKN yang berlangsung selama 45 hari ini menjadi bukti nyata peran mahasiswa dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman melalui pendekatan edukatif dan inovatif. Ke depan, para pedagang yang telah teredukasi diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang menularkan pengetahuan dan praktik baik dalam menjaga keamanan pangan di lingkungan sekitar kampus.