Semarang, 19 Juli 2025 — Dalam semangat mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya poin ke-3 tentang kesehatan yang baik dan kesejahteraan, Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK UNDIP) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Kelas Gizi dan Kesehatan Prakonsepsi” di Pondok Pesantren Madinah Munawwarah, Semarang.

Kegiatan ini diprakarsai oleh tim dosen, mahasiswa, dan alumni Ilmu Gizi FK UNDIP, di bawah koordinasi Ibu Fillah Fithra Dieny, S.Gz., M.Si, dengan tujuan membekali para santriwati dengan pengetahuan penting seputar gizi seimbang, pencegahan anemia, dan kesiapan reproduksi sejak dini.

“Kesehatan adalah nikmat yang sering terlupa, namun menjadi syarat utama bagi generasi yang kuat, cerdas, dan berdaya guna. Di tengah semangat pendidikan pesantren, gizi yang baik adalah pondasi dakwah masa depan,” ujar Fillah.

Rangkaian kegiatan meliputi pemeriksaan status gizi, pengukuran kadar hemoglobin (Hb), edukasi gizi bertema “Cegah Anemia dalam Perspektif Agama” dan “Gizi Prakonsepsi: Mempersiapkan Calon Ibu Sejak Dini”. Edukasi ini didukung dengan media booklet menarik, serta kegiatan interaktif seperti games, pembagian hadiah, dan minum bersama tablet tambah darah (TTD).

Sebagai bentuk keberlanjutan program, para santriwati juga diberikan kartu pantau konsumsi protein hewani dan TTD, yang akan dimonitor oleh relawan dari kalangan santri dan ustadzah pondok pesantren.

Kegiatan berlangsung lancar dan mendapat sambutan antusias dari seluruh santriwati. Para peserta tampak aktif dalam setiap sesi, menandakan besarnya minat dan kepedulian mereka terhadap kesehatan diri sebagai bagian dari tanggung jawab keagamaan.

“Mengabdi untuk umat adalah ladang amal. Mendidik santri tentang gizi bukan sekadar transfer ilmu, tapi bagian dari membangun peradaban yang sehat dan beriman. Di balik setiap sendok piring makan yang sehat, ada harapan besar agar santri tumbuh menjadi generasi rabbani yang kuat fisik dan jiwanya,” tambah Fillah.

Harapannya, kegiatan ini menjadi titik awal dari ikhtiar panjang membangun generasi santri yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga tangguh dalam menjaga kesehatan diri sebagai bentuk ibadah dan amanah dari Allah SWT.