Natto : Makanan Fermentasi Kedelai Khas Jepang dan Kaya Manfaat

[GIZIKLOPEDIA]

[Seputar Info : Mengenal lebih jauh natto serta manfaatnya]

Hai Nutrilicious!

Bertemu lagi dengan Giziklopedia di bulan Juni, nih.

Kira-kira di kesempatan kali ini kita membahas tentang apa ya?

Nah, kali ini Giziklopedia akan membahas tentang Natto.

Udah sering dengar tentang natto kann? Tapi tau ngga manfaat mengkonsumsi natto itu apa?

Kalau belum, Yukk langsung saja simak penjelasannya!!!

Natto merupakan makanan hasil fermentasi biji kedelai yang berasal dari Jepang. Sejarah natto dipercaya ditemukan secara tidak sengaja di wilayah Tohoku, Jepang pada abad kesebelas ketika kedelai direbus kemudian disimpan lalu tidak sengaja dimakan dan ternyata memiliki rasa yang enak. Namun, ada juga yang memperkirakan bahwa natto berasal dari provinsi Yunnan di China.1

Konsumsi natto biasanya dimakan bersama dengan nasi, miso sup, dan potongan daun bawang di pagi hari sebagai menu sarapan. Natto memiliki tampilan yang lengket, tekstur yang licin, aromanya asam serta memiliki bau dan rasa yang khas karena proses fermentasi yang terjadi pada kacang kedelai. Oleh karena itu, kebanyakan orang asing atau bukan warga asli jepang banyak yang kurang menyukai natto, tetapi tidak sedikit pula yang tertarik untuk merasakanya.1

Pembuatan natto membutuhkan bakteri pada proses fermentasinya. Bakteri yang bertanggung jawab terhadap fermentasi natto yaitu bakteri Bacillus subtilis natto. Bakteri Bacillus subtilis natto termasuk dalam bakteri gram-positif dan katalase-positif, berbentuk batang, dengan panjang sekitar 4-10 mikrometer (μm) dan diameter 0,25-1,0 μm.2

Dalam proses pembuatan natto, kedelai yang akan digunakan direndam terlebih dahulu, kemudian dikukus atau direbus, dilanjutkan dengan proses fermentasi selama kurang lebih 16 jam pada suhu 40oC. Proses fermentasi diaktifkan oleh bakteri Bacillus subtilis natto yang memiliki toleransi panas relatif tinggi sekitar 40-50oC. Kedelai sebagai bahan baku pembuatan natto mempunyai kandungan asam amino dan senyawa isoflavon aglikon yang bermanfaat untuk kesehatan manusia. Isoflavon diketahui dapat mengurangi kerusakan DNA akibat siklofosfamid menekan oksidasi lipoprotein dan mengurangi resiko penyakit kardiovaskular.1,2

Natto mengandung enzim Nattokinase, amilase, lipase, sukrase, protease, selulase, katalase, dan pirazin. Enzim nattokinase memiliki aktivitas anti-trombotik yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit kardiovaskuler. Natto sangat bergizi dan mempunyai berbagai manfaat kesehatan, antara lain dapat memperkuat tulang, membuat jantung lebih sehat, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memiliki kandungan anti-hipertensi, menghambat oksidasi low-density lipoprotein (LDL), anti-trombotik, anti-diabetes postprandial, dan anti-penuaan. Selain itu, natto juga memiliki hampir dua kali lipat kalsium dan jauh lebih banyak mengandung vitamin E. Jika dibandingkan dengan kedelai rebus, natto memiliki lebih banyak kandungan vitamin K, terutama vitamin K2 yang jarang terdapat pada makanan lain. Vitamin K diketahui memiliki peran penting dalam osteogenesis dan proses pembekuan darah.1,3,4,5

Gimana? Sudah lebih tahu tentang natto kan.. Mengkonsumsi natto memiliki berbagai manfaat yang baik bagi tubuh, tetapi ingat dalam mengkonsumsinya tetap tidak boleh dalam jumlah yang berlebihan, karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik!

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. Chan EWC, Wong SK, Kezuka M, Oshiro N, Chan HT. Natto and miso: An overview on their preparation, bioactive components and health-promoting effects. Food Research. 2021;1–7.
  2. Sahirman S. Analisis Protein Dan Asam Amino Natto,  Makanan Fermentasi Kedelai Kuning Oleh Basillus Subtillis Natto. Jurnal Ilmu Pangan Halal [Internet]. 2019;1(2):55–8.
  3. Sumarsih S, Baktir A, Khairunnisa F, Harsini M, Purwaningsih A, Wafiroh S, et al. Sosialisasi Manfaat Dan Pembuatan Natto Dan Soy Yogurt Melalui Kegiatan Webinar Dan Praktek. Jurnal ABDI Media Pengabdian Kepada Masyarakat. 2021;7(1):103–7.
  4. Weng Y, Yao J, Wang SS, Yueju K. Nattokinase: An Oral Antithrombotic Agent for thePrevention of Cardiovascular Disease. International Journal of Molecular Sciences. 2017;18(523):1–13.
  5. Pradhananga M. Effect of processing and soybean cultivar on natto quality using response surface methodology. Food Science and Nutrition. 2019;7(1):173–82.

When you know what you want, and want it bad enough, you’ll find a way to get it.” – Jim Rohn

Bidang Penelitian, Penalaran, dan Keilmuan
Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi