[GIZIKLOPEDIA]
Kulit Ayam Emang Enak Sih, tapi …..
Halo sobat doman alias doyan makan gimana nih kabarnya? Semoga semua dalam keadaan sehat selalu ya, sebagai sobat doman kita tentu sudah ga asing lagi sama makanan yang satu ini. Yaps bener banget, ayam goreng tepung (crispy fried chicken)!. Rasanya yang lezat dengan harga yang cukup terjangkau menjadikan makanan ini diminati oleh segala kalangan. Alih-alih memakan dagingnya, sebagian orang justru lebih menyukai bagian kulitnya. Katanya sih karena rasanya yang lebih lezat sehingga dinilai dapat meningkatkan nafsu makan. Tapi taukah kamu, bahwa hanya memakan kulitnya saja ternyata berdampak buruk bagi tubuh? Tanpa berlama-lama lagi, yuk langsung saja kita kupas tuntas.
Sebagian besar penelitian menyatakan bahwa kulit ayam tidak untuk dikonsumsi bahkan dianjurkan untuk dibuang saja. Hal ini karena kandungan tertinggi pada kulit ayam adalah lemak yakni berkisar antara 20%-30%. Angka ini termasuk cukup besar dibandingkan kandungan proteinnya yang hanya sebesar 12,5% saja. Belum lagi pada kulit ayam yang digoreng dengan menggunakan metode deep frying (penggorengan dengan minyak panas pada suhu tinggi, dimana seluruh bagian bahan makanan terendam oleh minyak panas). Dalam 100 gram kulit ayam terdapat 363 kkal dan total lemak sebanyak 33 gram serta kolesterol sebanyak 63 mg. Lemak dan kolesterol dari kulit ayam yang belum mengalami proses pengolahan saja sudah banyak, apalagi jika ditambahkan lemak yang berasal dari penambahan tepung serta minyak yang digunakan pada saat proses penggorengan.
Makanan yang digoreng termasuk ke dalam makanan yang banyak mengandung lemak trans. Tak hanya itu, komposisi kalori kulit ayam sebanyak 82% nya adalah berasal dari lemak. Dalam 100 gram kulit ayam goreng tepung mengandung kalori sebanyak 643 kkal dengan kalori dari lemak sebanyak 514 kkal total lemak sebanyak 57 gram dengan kandungan lemak jenuh sebanyak 25 gram, dan kolesterol sebanyak 271 mg, Hal tersebut tentunya akan menimbulkan banyak masalah jika dibiarkan menjadi kebiasaan sehingga terjadi secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Dampak yang terlihat secara langsung biasanya berupa kenaikan berat badan yang kemudian disusul dengan berbagai masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi bahkan jantung koroner.
Tak hanya itu, ada satu lagi fakta yang ga kalah mencengangkan dan bisa membuat kalian berhenti dari kecanduan kulit ayam. Selain tempat penimbunan lemak, kulit ternyata merupakan tempat perkembangbiakan bakteri terutama bakteri Salmonella. Ayam ras memiliki risiko terpapar bakteri Salmonella lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Bakteri ini dapat menyebabkan banyak komplikasi terutama pada bagian sistem pencernaan. Komplikasi yang paling parah dapat terjadi ketika dinding usus menjadi robek. Gejala yang ditimbulkan dari komplikasi ini yaitu tidak dapat buang gas, nyeri perut hebat, penurunan tekanan darah, bahkan hingga penurunan kesadaran.
Itulah pemaparan mengenai bahaya kulit ayam. Setelah mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan semoga mulai dari sekarang kita semua dapat lebih memperhatikan kembali asupan makanan yang dikonsumsi guna menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan produktivitas dalam menjalani kehidupan sehari-hari. See you di giziklopedia edisi berikutnya, stay healthy and be happy!
Daftar Pustaka
- Lin L, Tan F. Influence of rendering methods on yield and quality of chicken fat recovered from broiler skin. Asian Australasian Journal of Animal Sciences. 2017;30(6): 872-877.
- Wu D, Alali WQ, Harrison MA. Prevalence of Salmonella in Neck Skin and Bone of Chickens. Journal of Food Protection. 2014;77(7): 1193-1197.
- Tuğce E, Tümerkan A, Cansu Ü, Boran G, Mac J. Physiochemical and functional properties of gelatin obtained from tuna , frog and chicken skins. Food Chemistry. 2019;287 :273-279.
#PPKHMIG
#HMIGGoresanKarya
#GoreskanLangkahWujudkanKaryaNyata