Semarang, 27 Juni 2025 — Lingkungan rumah indekos yang bersih, sehat, dan layak huni menjadi bagian penting dari kualitas hidup mahasiswa perantau. Namun di balik tembok-tembok kamar kos, tak jarang tersimpan persoalan laten seperti sanitasi buruk, pengelolaan sampah yang tak teratur, hingga ventilasi yang tidak memadai. Menyikapi hal itu, Kelompok 5 Tim KKN-T 117 Universitas Diponegoro hadir membawa perubahan melalui program peningkatan higiene dan sanitasi rumah indekos, sekaligus sebagai kontribusi nyata dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Program yang dipimpin oleh Ahmad Syauqy, S.Gz., M.P.H., Ph.D., Dietisien, ini menyasar wilayah RT 04 RW 02, Kelurahan Tembalang, Kota Semarang. Penerjunan mahasiswa telah dilaksanakan pada 5 Juni 2025 di Kantor Kelurahan Tembalang, dan disambut langsung oleh Lurah Tembalang, Asih Sri Windarti, S.T., yang menyatakan harapan besar atas kontribusi mahasiswa bagi pembangunan wilayah.
“Semoga KKN Tematik Tim 117 dapat membantu membangun Kelurahan Tembalang menjadi lebih baik lagi,” ujar Ibu Lurah dalam sambutannya.
Dari Survei Masalah, Lahir Solusi Inovatif
Setelah menjalin komunikasi dengan Ketua RT dan PKK setempat, mahasiswa KKN melakukan survei terhadap 20 rumah indekos. Hasilnya menunjukkan berbagai tantangan seperti penggunaan kulkas bersama yang tidak terorganisir, kehadiran tikus dan kecoa, selokan berbau, ventilasi buruk, hingga pengelolaan sampah yang belum optimal.
Menanggapi temuan tersebut, mahasiswa menjalankan program edukatif dan aplikatif, mulai dari pembuatan poster edukasi, penyuluhan kepada penghuni kos, hingga diskusi interaktif dengan pemilik kos. Topik yang disampaikan meliputi penyimpanan makanan yang aman, hygiene kulkas bersama, mencegah kontaminasi silang, tips menjaga kebersihan pribadi, hingga pengelolaan keuangan untuk kebersihan kos.
Salah satu inovasi menarik adalah pembuatan prototipe tempat sampah khusus botol plastik, yang membantu memperkuat sistem pemilahan sampah di lingkungan tersebut.
Menguatkan Ketahanan Pangan Lewat Akuaponik
Tak hanya fokus pada kebersihan, Kelompok 5 juga mengadakan program pemberdayaan masyarakat bersama ibu-ibu PKK berupa pembuatan akuaponik sederhana. Berbahan dasar galon bekas, sistem ini menggabungkan budidaya ikan lele dan tanaman kangkung dalam satu ekosistem yang saling menguntungkan. Program ini berlangsung pada 25 Mei 2025 dan dihadiri langsung oleh Ibu Lurah Tembalang sebagai bentuk dukungan. Setelah kegiatan, unit akuaponik dibagikan untuk dirawat masing-masing anggota PKK, sebagai upaya keberlanjutan dan pemberdayaan berbasis rumah tangga.
Dampak Jangka Panjang Melalui Kolaborasi dan Edukasi
Selain program utama, mahasiswa juga membantu administrasi kelurahan sebagai bentuk pengabdian langsung. Tak hanya itu, kegiatan ditutup dengan workshop gabungan bertema “Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik”, yang mendapat sambutan hangat dari warga dan kader PKK.
Selama kurun waktu lebih dari 40 hari, program ini tidak hanya menyasar kebersihan fisik, tetapi juga berupaya membentuk perilaku hidup sehat dan berkelanjutan di kalangan masyarakat, khususnya penghuni kos dan pengelola lingkungan.
Melalui pendekatan interdisipliner, kolaboratif, dan kontekstual, Kelompok 5 Tim KKN-T 117 membuktikan bahwa edukasi berbasis komunitas dapat mendorong transformasi lingkungan yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Harapannya, gerakan ini menjadi inspirasi keberlanjutan bagi wilayah kampus dan sekitarnya.