Semarang, 28 Juni 2025 – Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) 2025 menunjukkan aksi nyata dalam membangun lingkungan yang bersih dan sehat. Melalui serangkaian kegiatan edukatif yang menyasar kawasan indekos dan pondok pesantren di wilayah Kelurahan Tembalang, mereka membawa semangat perubahan lewat pendekatan humanis dan aplikatif.
Salah satu program unggulan yang dijalankan adalah edukasi pengukuran pH air. Para mahasiswa mengajarkan warga cara sederhana menilai kualitas air menggunakan alat uji pH dan memberikan pemahaman tentang risiko kesehatan akibat air yang terlalu asam atau basa.
“Kegiatan ini penting agar masyarakat bisa secara mandiri menilai kelayakan air yang mereka gunakan sehari-hari, terutama di daerah dengan keterbatasan akses air bersih,” jelas salah satu mahasiswi peserta.
Tidak berhenti di situ, Tim 3 KKN T-117 juga mengembangkan inisiatif pengelolaan sampah rumah tangga. Sampah organik dikumpulkan dan dimanfaatkan sebagai pakan ayam. Program ini menyasar penghuni indekos agar lebih peduli terhadap pengelolaan limbah rumah tangga. Langkah ini tidak hanya mengurangi beban sampah, tetapi juga memperkenalkan konsep urban farming skala kecil yang bernilai ekonomis.
Di lingkungan pesantren, para mahasiswa menggelar edukasi kebersihan dan sanitasi. Santri diajak memahami pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan sebagai bagian dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Sanitasi yang layak bukan hanya soal fasilitas, tapi juga soal kesadaran. Maka edukasi seperti ini sangat bermanfaat,” ungkap salah satu pengasuh pondok pesantren.
Sebagai bentuk dukungan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), mahasiswa UNDIP secara konsisten melakukan penyuluhan, membagikan poster edukatif, dan melatih praktik kebersihan harian. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran kolektif mengenai pentingnya sanitasi di kawasan tempat tinggal padat penduduk. Program KKN ini membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya menjadi agen perubahan di atas kertas, tetapi juga pelaku langsung yang menyentuh realita kehidupan masyarakat. Dengan pendekatan berbasis data, partisipatif, dan berkelanjutan, mahasiswa UNDIP berkomitmen mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan ramah bagi semua.