Wajah Sering Berjerawat?
Ini Beberapa Makanan yang Dapat Memicu Terjadinya Jerawat
[GIZIKLOPEDIA]
[Seputar Info : Beberapa Makanan yang Dapat Memicu Terjadinya Jerawat]
Hai Nutrilicious!
Bertemu lagi dengan Giziklopedia di bulan Mei, nih.
Kira-kira di kesempatan kali ini kita akan membahas apa ya?
Nah, kali ini Giziklopedia akan membahas tentang beberapa makanan penyebab jerawat.
Wah makanan apa aja nih? Penasaran banget pasti kan?
Yuk langsung saja simak penjelasannya!!
Jerawat seringkali dikaitkan dengan kondisi kulit yang kotor dan berminyak serta seringkali terjadi pada remaja. Namun, tahukah kamu bahwa banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya jerawat?. Nah, salah satunya yaitu faktor makanan yang akan kita bahas pada Giziklopedia kali ini.
Jerawat atau biasa juga disebut dengan acne vulgaris, merupakan gangguan kulit berupa peradangan kronik dari folikel pilosebasea, dan biasanya timbul karena perubahan hormon. Hormon yang mempengaruhi jerawat yaitu insulin-like growth faktor 1 (IGF-1) yang bekerja pada kelenjar sebasea dan berpengaruh pada peningkatan produksi lipid di dalam sebosit serta dapat meningkatkan akne melalui induksi proliferasi keratinosit dan hiperplasia epidermis1.
Gangguan kulit yang disebabkan oleh jerawat memang tidak memiliki efek fatal, tetapi efek negatifnya dapat membuat jaringan parut permanen pada wajah, dada atau punggung, serta membuat perasaan citra diri yang buruk, kecemasan dan depresi2.
Banyak faktor penyebab jerawat, di antaranya yaitu kebersihan kulit, cuaca, hormon, fisik maupun mental, bakteri, kosmetik dan keturunan. Selain itu, makanan yang memiliki kandungan tertentu juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya jerawat3,4.
Beberapa makanan, memiliki kandungan yang dapat menyebabkan terjadinya jerawat, antara lain.
- Produk Olahan Susu
Makanan pertama yang dapat memicu timbulnya jerawat jika dikonsumsi secara berlebihan, yaitu susu atau produk olahan lainnya yang terbuat dari susu.
Susu terutama skimmed milk atau produk olahan susu seperti keju, krim, es krim, yogurt, dan lainnya mengandung zat makanan yang lengkap seperti protein, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Selain itu, susu atau produk olahan susu lainnya juga mengandung enam puluh growth faktor, yang salah satunya dapat meningkatkan IGF-1 secara langsung melalui ketidakseimbangan peningkatan kadar insulin serum dan gula darah. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa IGF-1 dapat meningkatkan jerawat melalui induksi proferasi keratinosit dan hyperplasia epidermis. Selain itu, IGF-1 adalah stimulus acnegenesis yang dimediasi oleh respon hiperinsulinemia terhadap susu cair5.
2, Makanan Tinggi Lemak
Makanan yang tinggi lemak, contohnya seperti kacang, gorengan, keju, susu, dan sejenisnya, merupakan salah satu faktor eksternal pemicu timbulnya jerawat jika dikonsumsi secara berlebihan6. Lemak yang terdapat dalam makanan dapat meningkatkan kadar komposisi sebum2. Peningkatan kadar sebum (kelenjar minyak) memiliki fungsi untuk membantu mencegah kulit dari kekeringan. Namun, faktor lingkungan seperti debu dan kotoran akan lebih mudah menempel pada kulit yang berminyak dibandingkan dengan jenis kulit yang kering, sehingga kulit berminyak cenderung akan lebih mudah timbul jerawat7.
3. Makanan Tinggi Gula
Makanan yang dapat menyebabkan jerawat selanjutnya yaitu makanan dengan kandungan gula tinggi.
Makanan tinggi gula seperti permen, krim, roti manis, soda, dan lainnya. Konsumsi gula yang berlebihan dapat berdampak pada peningkatan berat badan. Terjadinya peningkatan berat badan berisiko terhadap kejadian obesitas, yaitu terjadinya kelebihan energi dalam tubuh yang kemudian disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Tingginya penumpukan lemak di dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin8.
Kadar insulin merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kadar IGF-1 dalam darah. Ketidakseimbangan kadar insulin dan gula darah dapat meningkatkan kadar IGF-15. Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa kadar IGF-1 berpengaruh terhadap pertumbuhan kelenjar sebasea dan peningkatan produksi lipid serta dapat meningkatkan akne melalui induksi proliferasi keratinosit dan hiperplasia epidermis1.
Nah, itu dia beberapa makanan yang dapat memicu terjadinya jerawat pada kulit. Namun, konsumsi satu makanan atau membatasi satu makanan lainnya mungkin tidak akan berdampak langsung terhadap jerawat. Hal ini karena selain faktor makanan, masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi seseorang rentan berjerawat.
Meskipun demikian, kita dapat melakukan beberapa cara untuk mencegah terjadinya jerawat, seperti melakukan pola hidup sehat, membatasi makanan yang mengandung gula dan susu tinggi, mengkonsumsi buah dan air yang cukup, dan lain sebagainya.
SUMBER
- Melnik BC. Milk – The promoter of chronic Western diseases. Med Hypotheses [Internet]. 2009;72(6):631–9.
- Asbullah A, Wulandini P, Febrianita Y. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Timbulnya Acne Vulgaris (Jerawat) Pada Remaja Di Sman 1 Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2018. J Keperawatan Abdurrab. 2021;4(2):79–88.
- Narayenah M, Suryawati N. Karakteristik Profil Jerawat Berdasarkan Indeks Glikemik Makanan Pada Mahasiswa Semester III Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Tahun 2014. Intisari Sains Medis. 2017;8(2):139–43.
- Shetty VH, Swathi D. Correlation of acne with dairy products – Fact or a Misconception. Indian J Clin Exp Dermatology. 2017;3(2):43–7.
- Kusumaningrum DA, Riyanto P, Widodo A. Hubungan Konsumsi Susu Dengan Derajat Keparahan Akne Vulgaris Pada Mahasiswi Program Studi Kedokteran Universitas Diponegoro Angkatan 2015-2017. Diponegoro Med J (Jurnal Kedokt Diponegoro). 2019;8(2):674–80.
- Novel SS. 500 Rahasia Cantik Alami. Gramedia Widya SArana Indonesia. Jakarta; 2014. 176 p.
- Rindi Novitri Antika, Nuraini N, Mukaromah E. Peningkatan Pemahaman Remaja Tentang Bakteri Ropionibacterium Acnes Bagi Kesehatan Kulit. Din J Pengabdi Kpd Masy. 2020;4(3):557–62.
- Ramadhani P, Mahmudiono T. Hubungan Konsumsi Sugar-Sweetened Beverages Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Pada Lansia. Media Gizi Indones. 2018;13(1):49.
“You may never know what results come of your actions, but if you do nothing, there will be no results” — Mahatma Gandhi
Bidang Penelitian, Penalaran, dan Keilmuan
Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi