Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Giziklopedia Buah Buni

[GIZIKLOPEDIA]

[Seputar Info : Giziklopedia Buah Buni]

Hai, Nutrilicious!

Bertemu lagi dengan Giziklopedia di bulan Agustus, nih!

Kalau dua bulan kemarin kita baru saja kenalan sama buah yang suka berkamuflase menjadi sayur, di giziklopedia bulan ini, kita kembali berkenalan lagi dengan teman buah kita yang kecil-kecil cabai rawit, nih! Biar kecil-kecil begini, kaya antioksidan loh! Siapa lagi kalau bukan buah buni. Untuk mengenal teman kecil kita satu ini, yuk simak informasi di bawah ini!

Seiring berkembangnya teknologi saat ini, pola hidup manusia mulai mengalami banyak perubahan, salah satunya dalam menyukai makanan-makanan cepat saji. Hal ini yang menyebabkan banyaknya sumber radikal bebas, mengakibatkan semakin bertambahnya penyakit-penyakit degeneratif seperti kanker, jantung, stroke, diabetes, dan lain-lain. Radikal bebas yang bereaksi dalam tubuh dapat dihambat reaksinya oleh senyawa antioksidan, sehingga mengkonsumsi buah dan sayuran yang kaya akan antioksidan dapat menurunkan risiko terkena penyakit degeneratif. Salah satu buah yang mengandung antioksidan cukup tinggi adalah buah buni.1

Buah buni merupakan buah yang termasuk dalam kategori buah beri, dengan nama latin Antidesma Bunius L. Buah ini dikenal dalam Bahasa Bali dengan sebutan boni, dalam Bahasa Sunda disebut huni, dan dalam Bahasa Jawa disebut wuni. Rasa yang dimiliki buah ini adalah manis untuk buah yang sudah matang, dan sedikit asam untuk buah yang berwarna kemerahan. Bentuk buah buni adalah bulat kecil dengan warna merah hingga keunguan, serta terdapat biji di dalamnya. Di Indonesia, tanaman buah buni akan berbunga pada bulan September dan Oktober, dan buah akan matang pada bulan Februari dan Maret. Buah buni biasa dikonsumsi secara langsung, atau diolah sebagai pelengkap rujak buah.2 Kandungan gizi yang terdapat dalam buah buni per 100 gram adalah sebagai berikut 1 :

  1. Energi : 32,05 kkal
  2. Air : 90 – 95 g
  3. Karbohidrat : 6,3 g
  4. Protein : 0,7 g
  5. Lemak : 0,8 g
  6. Kalsium : 3,7 – 120 mg
  7. Fosfor : 22 – 40 mg
  8. Besi : 0,1 – 0,7 mg
  9. Vitamin A : 10 IU
  10. Vitamin C : 8 mg

Antioksidan yang banyak terdapat pada buah buni adalah Antosianin. Kadar antosianin dalam buah buni adalah 141,94 mg per 100 gram. Antosianin memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti mengoksidasi lemak, mencegah penyumbatan pembuluh darah, melindungi lambung dari kerusakan, menghambat sel tumor, meningkatkan kemampuan pengelihatan mata, senyawa anti-inflamasi, mencegah obesitas dan diabetes, dan mencegah penyakit neurologis.3 Dengan demikian, buah buni dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pangan fungsional untuk mencegah berbagai macam penyakit degeneratif.

Nah, gimana nih Nutrilicious? Penasaran kah untuk mencicipi asam manis dan segarnya buah buni? Dibalik bentuknya yang mungil dan rasanya yang menyegarkan, ternyata di dalam buah buni terkandung antioksidan yang sangat baik untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh kita.

Daftar Pustaka

  1. Hamka Z. Skrining Antioksidan Ekstrak Buah Buni (Antidesma bunius (L) Spreng.) Asal Kabupaten Enrekang dengan Metode Peredaman Radikal DPPH. Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar. 2020; 4(2): 1 – 8.
  2. Gitama IPJDW, Widayanthi GDC. Uji Organoleptik Selai Buah Buni. Jurnal Gastronomi Indonesia. 2020; 8(2) : 56-62.
  3. Permatasari NA, Deofsila YK. Perubahan Kualitas Bubuk Pewarna Alami Buah Buni (Antidesma Bunius (L)Spreng.) Selama Penyimpanan dengan Menggunakan Metode Akselerasi. Jurnal Teknologi Industri Pertanian. 2021; 31(2): 176-189.

 

People want honest, flavourful food. Not some show-off meal that takes days to prepare..”

– Ted Allen

Bidang Penelitian, Penalaran, dan Keilmuan
Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi