(024) 76402881 gizi@fk.undip.ac.id

[GIZIKLOPEDIA]

[Mengenal Kandungan Gizi si Kecil Berduri Tajam : Bulu Babi]

Hai, Nutrilicious!

Bertemu lagi dengan Giziklopedia di bulan April, nih..

Kalau bulan maret kemarin sobat nutrilicious masih ingat tentang pembahasan kita yaitu tentang buah sapote, kira-kira kali ini kita akan membahas tentang apa, ya? Apakah masih membahas tentang buah unik lagi?

Nah, untuk giziklopedia di bulan April ini, kita akan membahas tentang teman kecil kita yang hidup di laut, nih. Yup, kali ini kita akan membahas bulu babi, atau yang dikenal dengan istilah lain yaitu landak laut, si monster kecil berduri tajam yang kaya akan kandungan gizi, terutama protein. Wah, menarik banget, ‘kan? Yuk, Langsung aja simak penjelasannya di bawah ini!!!

Setiap orang pasti mengenal makhluk kecil penuh duri yang satu ini. Bulu babi adalah kelompok hewan lunak bercangkang yang termasuk dalam filum Echinodermata dan termasuk ke dalam hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata). Tubuh bulu babi berbentuk bulat atau pipih bundar, tidak bertangan, serta memiliki duri-duri panjang yang dapat digerakkan. Semua organ tubuhnya terdapat di dalam tempurung tersebut. Pada permukaan tempurungnya terdapat tonjolan-tonjolan bulat pendek yang berfungsi sebagai tempat menempelnya duri. Pada umumnya, bulu babi memiliki dua duri, yaitu duri primer yang panjang dan duri sekunder yang pendek. Bentuk dari duri bulu babi dapat berubah-ubah, tergantung pada kondisi lingkungan hidupnya.1 Bulu babi termasuk salah satu jenis biota laut yang tersebar di seluruh dunia dengan jumlah spesies yang lebih dari 950 jenis dan sekitar 84 spesiesnya terdapat di perairan Indonesia.2 Bagian dari bulu babi yang umumnya dikonsumsi adalah gonad/telur, baik itu gonad jantan maupun gonad betina.1 Bulu babi merupakan makanan yang cukup populer di luar negeri, seperti Jepang, China, Prancis, maupun Italia. Bulu babi dipasarkan baik dalam bentuk produk segar, produk beku, maupun olahan seperti pasta fermentasi.2 Salah satu pengolahan bulu babi yang dilakukan dengan cara fermentasi, yang dilakukan di negara Jepang adalah fermentasi bulu babi yang disebut dengan neri, yang nantinya akan dijadikan sebagai campuran sushi.3 Di Indonesia, khususnya di daerah Gunungkidul, Yogyakarta, masyarakatnya mengolah bulu babi hanya dengan membumbui dengan cabai dan garam. Bulu babi memiliki tiga komponan biokimia yang penting, yaitu protein, lemak, dan karbohidrat, yang menjadi penyedia energi bagi bulu babi dan penyusun struktur elemen dalam proses pembentukan dan perkembangan telur / gonad. Di dalam gonad bulu babi terkandung 13 jenis asam amino, yang terdiri dari delapan jenis asam amino esensial yaitu lisin, metionin, treonin, valin, arginin, histidin, triptofan dan fenilalanin, serta lima jenis asam amino non-esensial, yaitu serin, sistein, aspartat, glutamat dan glisin. Selain itu, gonad bulu babi juga mengandung protein, lipid dan glikogen, juga kalsium, fosfor, vitamin A, dan vitamin B kompleks.1Kadar asam lemak total pada gonad bulu babi sebesar 60,37%, yang dapat berfungsi sebagai energi otot jantung, perkembangan otak dan kekebalan tubuh bagi manusia. Gonad bulu babi juga memiliki asam lemak omega-6 sebesar 13,88% dan omega-9 sebesar 5,01%. Adapun komposisi kimia gonad bulu babi seperti kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, dan kadar karbohidrat masing-masing adalah sebesar 77,56%, 2,54%, 2,36%, 14,57%, dan 3,17%.2 Tingkat kematangan dari gonad bulu babi dapat mempengaruhi kadar air, kadar lemak, serta kadar protein dalam gonad bulu babi. Gonad dalam kondisi yang matang, kurang disukai karena teksturnya lembek dan kandungan airnya tinggi, sedangkan gonad yang masih berada pada proses pertumbuhan lanjut lebih disukai karena tekstur gonad pada saat itu lebih padat dan kenyal. Tinggi rendahnya kadar air pada gonad bulu babi mempengaruhi kenampakan tekstur dan cita rasa pada bulu babi. Selain itu, kadar lemak yang tinggi juga dipengaruhi oleh kematangan gonad. Kadar protein pada gonad bulu babi dipengaruhi oleh tingkat kematangan, dimana gonad yang berukuran besar dan berwana kuning secara proporsional mengandung protein yang lebih banyak.1 Bulu babi dapat dijadikan sebagai salah satu sumber protein hewani yang dapat dimanfaatkan bagi orang-orang yang ingin mengkonsumsi makanan yang kaya akan protein dengan kadar lemak yang rendah. 

Nah, itulah penjelasan mengenai kandungan gizi dari bulu babi (landak laut), yang mungkin selama ini kita anggap sebagai ranjau di pantai karena dapat melukai kaki jika kita tidak sengaja menginjaknya. Dibalik sifatnya yang menyakitkan karena durinya yang cukup berbahaya, ternyata bulu babi ini punya segudang protein yang bermanfaat bagi tubuh kita, loh. Gimana nih, setelah membaca artikel di atas? Pastinya sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan, ‘kan? Sobat Nutrilicious kalau lagi main ke restoran Jepang yang menyediakan menu bulu babi, boleh banget nih mencoba sensasi makan bulu babi yang punya tekstur unik dengan kandungan proteinnya yang baik untuk kesehatan.

Daftar Pustaka

  1. Padang A, Nurlina N, Tuasikal T, Subiyanto R. Kandungan Gizi Bulu Babi (Echinoidea). Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan. 2019;12(2):220-227.
  2. Milla MR, Meiyasa F. Karakteristik Kimiawi Kecap Bulu Babi (Diadema Setosum) Dengan Lama Fermentasi Yang Berbeda. Jurnal Teknologi Hasil Perikanan. 2022;5(1):10-18.
  3. Maharani D, Nugraha WA. Kelimpahan Bulu Babi (Echinoidea) di Perairan Gili Raja Kabupaten Sumenep. Juvenil: Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan. 2022;3(2):37-44.

 

People want honest, flavourful food. Not some show-off meal that takes days to prepare..”

– Ted Allen

 

Bidang Penelitian, Penalaran, dan Keilmuan
Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi